A. Plasmodium
vivax
Spesies plasmodium ini menyebabkan
penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama
tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap
48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada
hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit banyak
terjadi di daerah tropik dan sub tropik, kejadian penyakit malaria 43%
disebabkan oleh P. vivax.. Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi
sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya
invasi baru terhadap erythrocyt.
Kejadian relaps terciri dengan pasien
yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat
hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.
Plasmodium vivax hanya menyerang
erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang
erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi kedalam erytrocyt langsung
membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia
bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap erytrocyt
lebih dari satu trophozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat trophozoit
berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang dan berkembang menjadi
peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat
bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2
dari erytrocyt dan trophozoit menempati 2/3 dari sel darah merah tersebut
selama 24 jam.
Granula hemozoin mulai terakumulasi
sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16
nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati
chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses
schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam parasit. Merozoit yang
bulat dengan diameter 1,5 um langsung menyerang erytrocyt lainnya. Schizogony
dalam erytrocyt memakan waktu 48 jam.
Beberpa merozoit berkembang menjadi
gametocyt, dan gametocyt yang masak mengisi sebagian besar erytrocyt yang
membesar (10um). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya
hanya terlihat sedikit dalam erytrocyt. Gametocyt memerlukan 4 hari untuk
masak. Perbandingan antara macro:microgametocyt adalah 2:1, dan salah satu sel
darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont.
Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoi.
Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoi.
MORFOLOGI
·
Bentuk cincin
a. Ukuran
1/3 erytrosit
b. Bentuk
cincin tebal
c. Kromatin
masa padat berbatas jelas
d. Pigmen
tidak ada
·
Skizon matur
a. Ukuran
hampir mengisi seluruh erytrozit
b. Bentuk
sedikit amoboit
c. Kromatin
banyak berupa masa ireguler
d. Pigmen
tersebar
·
Mikrogametosit
a. Waktu
timbul 3 – 5 hari
b. Jumlah
dalam darah banyak, ukuran mengisi erytrosit yang membesar
c. Bentuk
bulat / oval dan padat
d. Sitoplasma
biru pucat
e. Pigmen
tersebar
·
Tropozoit
a. Ukuran
besar
b. Bentuk
sangat irreguler
c. Vakuola
nyata
d. Pigmen
halus , warna kuning coklat
e. Penyebaran
partikel tersebar dan halus
·
Skizon matur
a. Mengisi
erytrosit
b. Bentuk
bersegmen
c. Merozoit
14 – 24 ( rata – rata 16 )
d. Ukuran
sedang
e. Pigmen
berkumpul ditengah ( kuning coklat ).
·
Makrogametosit
a. Waktu
timbul 3 -5 hari
b. Jumlah
dalam darah banyak
c. Ukuran
mengisi erytrosit yang membesar
d. Bentuk
bulat / ovaldan padat
e. Sitoplasma
biru pucat
f. Kromatin
berupa masa padat di perifer
0 komentar:
Posting Komentar