Sabtu, 17 Maret 2012

test fungsi hati

Diposting oleh d'putri di 09.05

MAKALAH KIMIA KLINIK
TEST FUNGSI HATI / LIVER FUNCTION TEST




KELOMPOK 12 :
Nila putri w                           : 28

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....02
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….03
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..04
BAB II
A.    HATI / LIVER………………………………………………………………………...05
B.     PENYAKIT HATI / LIVER………………………………………………………......05
C.     TANDA DAN GEJALA PENYAKIT………………………………………………..06
D.    TEST FUNGSI HATI………………………………………………………………....07
E.     MAKNA HASIL TEST FUNGSI HATI……………………………………………...08
F.      PERAWATAN PENYAKIT………………………………………………………….11
G.    CONTOH HASIL LABORATORIUM HATI YANG NORMAL…………………..12
LAMPIRAN GAMBAR……………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..16











KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya kami selaku penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu  tugas prasyarat. Dengan karya tulis ini penulis berharap mampu berbagi  ilmu khususnya di bidang kimia klinik untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan oleh penulis.
Dengan karya tulis ini penulis  juga berharap dapat mengembangkan ilmu dan wawasan penulis,  sehingga baik penulis ataupun pembaca akan mendapat manfaat yang positif dari karya tulis ini. Karya tulis ini dipersembahkan khusus untuk rekan-rekan analis kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam topik yang akan disampaikan penulis.
Karya tulis ini tidak lepas dari kerjasama dari banyak pihak yang  terlibat, oleh karena itu penulis mengucap terima kasih untuk semua pihak yang terkait dalam pembuatan karya tulis ini. Penulis sangat menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan karena itu penulis dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

                                                                                                                        Maret  2012


                                                                                                                             Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
1.1    Liver adalah istilah kedokteran untuk hati.
1.2    Tes fungsi hati atau lebih dikenal dengan liver panel atau liver fun­ction test adalah sekelom­pok tes darah yang meng­ukur enzim atau protein ter­tentu di dalam darah.
1.3    Tes fungsi hati umum­nya digunakan untuk mem­bantu men­deteksi,  menilai dan meman­tau penyakit atau kerusakan hati.
1.4    Pengetahuan tentang tes fungsi hati dan hal-hal yang berkaitan denganya sangat diperlukan oleh seorang analis laboratorium untuk meningkatkan kompetensinya.
2.      Tujuan
2.1    Untuk meningkatkan wawasan penulis dan pembaca.
2.2    Untuk meningkatkan kompetensi keahlian, ketrampilan, dan pengetahuan seorang analis kesehatan khusunya dalam bidang kimia klinik dengan topic test fungsi hati, pemeriksaannya, dan hal-hal yang bersangkutan dengannya.
2.3    Untuk memenuhi tugas yang diberikan.









BAB II
ISI
A.   HATI ( LIVER)
Liver adalah istilah kedokteran untuk hati. Penyebab sakit liver itu bermacam-macam, bisa dikarenakan virus, bisa dikarenakan keracunan dan hal ini akan mengakibatkan peradangan. Peradangan yang terjadi pada hati disebut dengan Hepatitis. Apapun jenis peradangannya istilahnya tetap sama yaitu Hepatitis.
Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang beredar di tubuh kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan atau pernafasan.
Dalam pekerjaannya, hati kita membuat beberapa produk, termasuk jenis protein yang disebut sebagai enzim. Produk ini dapat keluar dari hati dan masuk ke aliran darah. Tingkat produk tersebut dapat diukur dalam darah.
Fungsi utama hati pada orang dewasa :
  • Menyimpan berbagai bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi
  • Penyediaan tenaga (zat gula) dan protein
  • Pengeluaran hormon-hormon dan insulin.
  • Pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol
  • Penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah mealalui proses pembongkaran hemoglobin.
  • Merubah amonia menjadi urea.


B.   PENYAKIT HATI / LIVER
Penyakit hati adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati.
Jika hati menjadi radang atau terinfeksi, maka kemampuan hati untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah. Penyakit hati dan infeksi-infeksi disebabkan oleh suatu kondisi yang bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik di dalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi  (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alkohol.
Gejala-gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang lama. Penyakit hati kronis jauh lebih umum daripada yang akut. Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki dua kali  lebih tinggi dari wanita. Penyakit hati dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang hadir.
C.   TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkauan penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala-gejala yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit hati termasuk:
  • Jaundice atau kekuningan kulit
  • Urin yang coklat seperti teh
  • Mual
  • Hilang selera makan
  • Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
  • Muntah
  • Diare
  • Warna tinja (feces)yang pucat
  • Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
  • Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
  • Gatal-gatal
  • Varises (pembesaran pembuluh vena)
  • Kelelahan
  • Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
  • Demam ringan
  • Sakit otot-otot
  • Libido berkurang (gairah sex berkurang)
  • Depresi
Penyakit parah yang jarang dari infeksi hati disebut acute fulminant hepatitis, menyebabkan gagal hati. Gejala-gejala dari gagal hati :
  • Aplastic anemia, suatu keadaan dimana sumsum tulang (bone marrow) tidak dapat membuat sel-sel darah
  • Ascites, terkumpulnya cairan di dalam abdomen
  • Edema atau bengkak di bawah kulit
  • Encephalopathy, kelainan yang mempengaruhi fungsi-fungsi otak
  • Hati yang membesar dan perih (sakit)
  • Limpa membesar
  • Perubahan dalam status mental atau tingkat kesadaran
D.   TEST FUNGSI HATI
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh penyakit dapat memungkinkan produk tersebut masuk ke aliran darah dalam tingkat yang lebih tinggi. Jadi, tes yang mengukur tingkat produk ini, yang disebut sebagai tes fungsi hati (liver function test/LFT), dapat menunjukkan tingkat kerusakan pada hati.
Bila dokter mencurigai kita mempunyai masalah atau penyakit hati, dia akan meminta kita melakukan tes fungsi hati untuk membantu diagnosis. Kemudian, tes fungsi hati dapat dilakukan untuk memantau hati kita, untuk melihat apakah kerusakan dapat menjadi lebih berat atau pun pulih.
Tes fungsi hati, seperti yang disam­paikan sebelum­nya, meng­ukur enzim, protein dan unsur yang dihasilkan atau dilepaskan oleh hati dan dipengaruhi oleh kerusakan hati. Beberapa dihasilkan oleh sel-sel hati yang rusak dan beberapa men­cer­minkan kemam­puan hati yang menurun dalam melakukan satu atau beberapa fung­sinya. Ketika dilakukan ber­samaan, tes ini mem­berikan dok­ter gam­baran kon­disi kesehatan hati, suatu indikasi keparahan akan kerusakan hati, per­ubahan status hati dalam selang waktu ter­tentu, dan merupakan batu lon­catan untuk tes diag­nosis selanjutnya.
Tes ini biasanya ber­isi beberapa tes yang dilakukan ber­samaan pada con­toh darah yang diam­bil. Ini bisa meliputi:
  • Alanine Aminotran­sferase (ALT)  — suatu enzim yang utamanya ditemukan di hati, paling baik untuk memeriksa hepatitis. Dulu disebut seba­gai SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Tran­saminase). Enzim ini ber­ada di dalam sel hati/hepatosit. Jika sel rusak, maka enzim ini akan dilepaskan ke dalam aliran darah.
  • Alkaline Phos­phatase (ALP) – suatu enzim yang ter­kait dengan saluran empedu; sering­kali mening­kat jika ter­jadi sumbatan.
  • Aspar­tate Aminotran­sferase (AST) – enzim ditemukan di hati dan di beberapa tem­pat lain di tubuh seperti jan­tung dan otot. Dulu disebut seba­gai SGOT (Serum Glutamic Oxoloacetic Tran­saminase), dilepaskan pada kerusakan sel-sel paren­kim hati, umum­nya mening­kat pada infeksi akut.
  • Bilirubin – biasanya dua tes bilirubin digunakan ber­samaan (apalagi pada jaun­dice): Bilirubin total meng­ukur semua kadar bilirubin dalam darah; Bilirubin direk untuk meng­ukur ben­tuk yang terkonjugasi.
  • Albumin – meng­ukur protein yang dibuat oleh hati dan mem­beritahukan apakah hati mem­buat protein ini dalam jum­lah cukup atau tidak.
  • Protein total – meng­ukur semua protein (ter­masuk albumin) dalam darah, ter­masuk antibodi guna memerangi infeksi.
Ter­gan­tung pada per­tim­bangan dok­ter, beberapa tes tam­bahan mung­kin diper­lukan untuk meleng­kapi seperti GGT (gamma-glutamyl tran­sferase), LDH (lactic acid dehydrogenase) dan PT (prothrom­bine time).
E.   MAKNA HASIL TEST FUNGSI HATI
Hasil tes fungsi hati bukanlah sebuah media diag­nos­tik untuk kon­disi spesifik; mereka meng­in­dikasikan bahwa ter­dapat kemung­kinan ada suatu masalah pada hati. Pada orang yang tidak mem­per­lihatkan gejala atau tidak ter­in­den­tifikasi adanya fak­tor risiko, hasil tes fungsi hati yang abnor­mal bias meng­in­dikasikan adanya per­lukaan hati semen­tara atau sesuatu yang ter­jadi di lokasi lain di dalam tubuh seperti pada otot, pank­reas atau jan­tung. Namun juga bisa menan­dakan penyakit hati tahap awal dan memer­lukan tes lebih lan­jut dan / atau pemantauan secara berkala.
Hasil-hasil tes fungsi hati biasanya dievaluasi secara bersama-sama. Jadi beberapa set tes dalam per­iode ter­tentu dilihat apakah memiliki pola ter­tentu. Setiap orang akan memiliki sebuah set tes fungsi hati yang unik yang biasanya berubah-ubah seiring ber­jalan­nya waktu. Seorang dok­ter meng­amati kom­binasi hasil-hasil tes ini guna men­dapatkan petun­juk tentang kon­disi yang men­dasarinya. Sering­kali, tes lebih lan­jut diper­lukan untuk menentukan apa sebenar­nya yang menyebabkan penyakit dan / atau kerusakan hati tersebut.
Tabel ber­ikut menun­jukkan beberapa kom­binasi hasil yang mungkin ditemukan pada beberapa tipe kondisi / penyakit hati tertentu.
Jenis Kon­disi
Bilirubin
ALT &  AST
ALP
Albumin
PT
Kerusakan hati akut (infeksi, racun, obat)
Nor­mal atau mening­kat biasanya setelah pening­katan ALT & AST
Biasanya sangat mening­kat; ALT umum­nya lebih tinggi daripada AST
Nor­mal atau hanya mening­kat sedikit
Nor­mal
Biasanya nor­mal
Penyakit hati kronis
Nor­mal atau meningkat
Sedikit mening­kat
Nor­mal atau sedikit meningkat
Nor­mal
Nor­mal
Hepatitis alkoholik
Nor­mal atau meningkat
AST biasanya dua kali kadar ALT
Nor­mal atau lumayan meningkat
Nor­mal
Nor­mal
Sirosis
Bisa jadi mening­kat tapi hanya pada kon­disi yang sudah berlanjut
AST biasanya lebih tinggi dari ALT, namun kadar­nya biasanya lebih ren­dah daripada penyakit alkoholik
Nor­mal atau meningkat
Biasanya menurun
Biasanya meman­jang
Obs­truksi duk­tus biliaris, kolestasis
Nor­mal atau mening­kat; mening­kat pada obs­truksi penuh
Nor­mal hingga lumayan meningkat
Mening­kat, sering lebih tinggi 4 kali dari nilai normal
Biasanya nor­mal, namun jika ber­lang­sung kronis, kadar dapat menurun
Biasanya nor­mal
Kan­ker yang sudah menyebar ke hati (metastases)
Biasanya nor­mal
Nor­mal atau sedikit meningkat
Biasanya sangat meningkat
Nor­mal
Nor­mal
Kan­ker yang asli ber­asal dari hati (hepatoselular karsinoma)
Mung­kin mening­kat, umum­nya jika penyakit progresif
AST lebih tinggi dari ALT, namun kadar lebih ren­dah daripada penyakit alkoholik
Nor­mal atau meningkat
Biasanya menurun
Biasanya meman­jang
Autoim­mune
Nor­mal atau meningkat
Lumayan mening­kat
Nor­mal atau sedikit meningkat
Nor­mal atau menurun
Nor­mal

 

F.    PERAWATAN PENYAKIT

Perawatan untuk penyakit hati termasuk:
  • Istirahat di tempat tidur
  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
  • Hindari obat-obatan yang tidak perlu
  • Hindari alkohol
  • Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati
  • Minum obat anti mual jika diperlukan
Perawatan lanjutan tergantung dari tipe dan luasnya penyakit. Contohnya, merawat hapatitis B, hepatitis C dan hepatitis D dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan anti virus (antiviral) alpha interferon. Obat-obat lain yang digunakan untuk merawat penyakit hepatitis dapat termasuk ribavirin, lamivudine, steroids, dan antibiotik-antibiotik.
Acute fulminant hepatitis dapat menyebabkan gagal hati yang mengancam nyawa .Ini memerlukan tinggal di rumah sakit dan perawatan untuk kelainan perdarahan, encephalopathy, dan persoalan-persoalan nutrisi.
Biliary atresia mungkin dirawat dengan suatu prosedur yang disebut Kasai surgery, suatu prosedur dimana dokter operasi menggantikan saluran empedu dengan bagian dari usus halus bayi.
Hemochromatosis dirawat dengan cara mengeluarkan 0,5 liter darah satu atau dua kali dalam seminggu untuk beberapa bulan sampai satu tahun, tergantung dari keparahan kondisinya. Ini akan menghabiskan secara efektif kelebihan zat besi.
Supplemen vitamin dan mineral diberikan untuk mencegah komplikasi dari primary biliary cirrhosis. Ini termasuk vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, dan kalsium. Cholestyramine dapat juga diberikan untuk meringankan gatal-gatal.
Untuk  merawat Wilson's disease dokter dapat meresepkan obat trientine atau penicillamine. Jika obat-obat ini tidak dapat ditoleransi oleh pasien, maka dia mungkin diminta untuk minum obat zinc acetate.
G.  CONTOH  HASIL LABORATORIUM  HATI  YANG NORMAL
DARAH
Ukuran Satuan Nilai Rujukan :
·         Eritrosit ( juta/µl ) : 4,0 – 4,9 (P), 4,5 – 5,5 (L)
·         Haemoglobin ( g/dL ) : 12,0 – 16,0 (P), 13,0 – 18,0 (L),
·         Hematokrit ( % ) : ,0 – 45,0 (P), 40,0 – 48,0 (L)
·         Hitung jenis :
Ø  Basofil ( % ) : 0,0 – 1,0
Ø  Eosinofil ( % ) : 1,0 – 3,0
Ø  Batang 1 ( % ) : 2,0 – 6,0
Ø  Segmen 1 ( % ) : 50,0 – 70,0
Ø  Limfosit ( % ) : 20,0 – 40,0
Ø  Monosit ( % ) :2,0 – 8,0
·         LED ( mm ) : < 25 (P, usia< 50), < 30 (P, usia = 50) ,< 15 (L, usia< 50), < 20 (L, usia =50
·         Lekosit ( 103 / µl ) : 5,0 – 10,0
·         MCH/HER ( pg ) : 27,0 – 31,0
·         MCHC/KHER(  g/dL ) : 32,0 – 36,0
·         MCV/VER( fl ) : 82,0 –, 92,0
·         Trombosit ( 103/μl ) : 150 – 400
Catatan :
1.       Batang dan segmen adalah jenis neutrofil. Kadangkala dilaporkan persentase   neutrofil saja, dengan nilai rujukan, 50,0 – 75,0 %.

0 komentar:

Posting Komentar

 

phut_phut Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea