Kamis, 02 Mei 2013

hematuria

Diposting oleh d'putri di 06.30


Darah Dalam Urin
(Hematuria)

Definisi Darah Dalam Urin (Hematuria)
Hematuria berarti darah dalam urin. Microscopic hematuria mengindikasikan bahwa darah hanya terlihat jika urin diperiksa dibawah mikroskop, sementara gross (atau macroscopic) hematuria berarti bahwa ada cukup darah dalam urin sehingga ia dapat terlihat dengan mata yang biasa. Meskipun kwantitas dari darah dalam urin berbeda, tipe-tipe dari diagnosis yang dapat menyebabkan persoalan adalah sama, dan evaluasi yang diperlukan adalah serupa atau sama.
Karena darah dalam urin harus datang dari salah satu organ-organ yang terlibat pada pembuatan atau pengangkutan urin, evaluasi dari hematuria memerlukan bahwa kita mempertimbangkan seluruh sistim perkencingan (urinary). Sistim organ ini termasuk ginjal-ginjal, ureter-ureter (tabung-tabung yang mengangkut urin dari ginjal-ginjal ke kantong kemih), kantong kemih, prostate, dan urethra (tabung yang mengangkut urin keluar dari kantong kemih). Harus ditekankan bahwa bahkan episode tunggal hematuria memerlukan evaluasi, bahkan jika ia menghilang secara spontan.
Penyebab-Penyebab Dari Darah Dalam Urin (Hematuria)
Ada banyak penyebab-penyebab dari darah dalam urin. Beberapa adalah serius, termasuk kanker-kanker, trauma, batu-batu, infeksi-infeksi, dan rintangan-rintangan dari sistim perkencingan. Yang lain-lain kurang penting dan mungkin tidak memerlukan perawatan. Ini mungkin termasuk infeksi-infeksi, peradangan-peradangan nonspecifik dari ginjal, obat-obat yang nmengencerkan kemampuan darah untuk menggumpal, dan pembesaran prostat yang tidak berbahaya.
Mendiagnosa Darah Dalam Urin (Hematuria)
Evaluasi untuk darah dalam urin terdiri dari pengambilan sejarah, melakukan pemeriksaan fisik, mengevaluasi urin dibawah mikroskop, dan memperoleh pembiakan urin. Sejarah yang signifikan akan termasuk apakah ada atau tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan apa saja yang berhubungan dengan hematuria, apakah darah hadir pada permulaan, akhir, atau sepanjang aliran urin, dan akhirnya, apakah ada sejarah pribadi merokok, batu-batu ginjal, luka-luka pada sistim urinary, kesulitan untuk membuang air kecil, atau evaluasi urologik sebelumnya.
Tidak perduli berapa jelasnya penampakan sebab untuk hematuria, evaluasi sepenuhnya hampir selalu diperlukan untuk menyampingkan penyakit serius yang mendasarinya, seperti kanker. Biasanya ada tiga tes-tes diagnostik yang perlu untuk memberikan pada kita gambaran pada seluruh sistim urinary, dan ini termasuk computed tomography (CT) scan dari perut dan pelvis, cystoscopy, dan urine cytology.
CT scan adalah evaluasi pencitraan dari sistim urinary. Sebelum prosedur, pasien meminum agent kontras oral, dan dye disuntikan secara intravena. Pasien kemudian pergi melalui seluruh mesin CT scan dan gambar-gambar diambil dari perut dan pelvis. Tes lain yang dapat dilakukan, intravenous pyelogram (IVP), juga adalah tipe dari evaluasi X-ray dari sistim urinary. Pada prosedur ini, dye disuntikan kedalam vena, dan ini disaring oleh sistim urinary. Rentetan dari X-rays kemudian diambil melalui periode waktu 30 menit, mencari kelainan-kelainan. CT scan lebih umum dilakukan daripada IVP untuk mengevaluasi sistim urinary dan harus dipertimbangkan sebagai tes pilihan. Keduanya dari studi-studi ini terutama bermanfaat untuk mengevaluasi ginjal-ginjal dan ureter-ureter namun tidak untuk kantong kemih, prostat, atau urethra. Oleh karenanya, pemeriksaan kedua yang disebut cystoscopy adalah perlu. Pada prosedur ini, cystoscope (kamera serat optik yang tipis) digunakan untuk memeriksa secara visual kantong kemih dan urethra. Pada kebanyakan kejadian-kejadian, ini dapat dilakukan tanpa ketidaknyamanan dengan menggunakan jelly pembiusan lokal. Cystoscope dilewatkan keatas urethra kedalam kantong kemih, dan pemeriksaan dilakukan. Pemeriksaan keseluruhan mamakan waktu kurang dari 10 menit. Tes terakhir adalah urine cytology, yang melibatkan pengosongan urin kedalam cangkir dan memdapatkan urin itu diperiksa oleh pathologist (ahli patologi) untuk mencari sel-sel kanker.
Merawat Darah Dalam Urin (Hematuria)
Manajemen dari darah dalam urin tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Banyak kali, penyebab tidak dapat ditemukan, yang adalah beruntung, karena ia umumnya menyarankan bahwa tidak ada kehadiran dari situasi yang membahayakan. Ingat bahwa sebab yang nyata untuk hematuria bukan untuk membuktikan penyebab yang spesifik namun untuk menyampingkan persoalan yang serius. Jika tidak ada penyebab yang ditemukan untuk hematuria, urin harus diperiksa pada basis tahunan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan-perubahan yang terjadi. Bagaimanapun, jika gross hematuria kambuh, evaluasi yang berulang mungkin perlu dan dokter harus dikonsultasikan. Tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal dan pemeriksaan tekanan darah juga harus dilakukan. Pria-pria diatas umur 50 tahun harus mempunyai tes darah prostate-specific antigen (PSA) tahunan untuk menyaring kanker prostat.
Diskusi lebih jauh dari perawatan hematuria akan tergantung pada hasil-hasil dari pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan sebelumnya dan penyebab yang tepat untuk hematuria. Urologist (ahli urologi) yang melakukan pemeriksaan ini akan mengarahkan segala perawatan lebih jauh atau pekerjaan yang akan menjadi perlu.
Mengenal Hematuria atau Darah dalam Urine

Description: http://adj.adstars.co.id/servlet/cookie?action=set&name=cookie_name&value=cookie_value&maxage=2592000
Darah dalam urine disebut hematuria. Jika darah tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang, disebut gross hematuria. Sedangkan jika darah hanya dapat dilihat dibawah mikroskop disebut hematuria mikrokopik.

Jika timbul hematuria, berarti telah terjadi kebocoran pembuluh darah dalam sistim saluran kemih, mungkin di ginjal, perlvis ginjal, ureter, kandung kencing, atau uretra.

Beberapa penyebab hematuria adalah:
  • Infeksi saluran kencing
  • Infeksi ginjal (Pielonefritis)
  • Glomerulonefritis
  • Batu ginjal atau batu buli-buli
  • Pembesaran prostat
  • Kanker ginjal atau prostat
  • Gangguan bawaan seperti anemia sel sabit, sindrom Alport
  • Cedera ginjal
  • Obat-obatan : aspirin, penisilin, warfarin, heparin, siklofosfamid.
  • Olahraga berat

Tidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria. Pengobatannya tergantung pada penyebabnya:
  • Infeksi saluran kemih, biasanya diatasi dengan antibiotik.
  • Batu ginjal, dengan banyak minum. Jika batu tetap tidak keluar, dapat dilakukan ESWL atau pembedahan.
  • Pembesaran prostat, diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan.
  • Kanker, dilakukan pembedahan, untuk mengangkat jaringan kanker, atau kemoterapi.

Faktor risiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih, merokok, pekerjaan yang sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengkonsumsi obat tertentu atau pernah melakukan iradiasi tulang panggul.

Ada 3 tipe hematuria, yaitu:
  1. Initial hematuria, jika darah yang keluar saat awal kencing.
  2. Terminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya tekanan pada akhir kencing yang membuat pembuluh darah kecil melebar.
  3. Total hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir kencing. Hal ini kemungkinan akibat darah sudah berkumpul dari salah satu organ seperti ureter atau ginjal.

Keluhan memegang peranan penting untuk menentukan ke arah mana pemeriksaan selanjutnya, seperti kapan terjadi hematuria, bagaimana nyerinya dan daerah mana yang terasa nyeri apakah di pinggang, perut bawah atau perut bagian tengah.

Untuk mendiagnosis hematuria biasanya dilakukan tes urin dengan menggunakan dipstick, jika hasilnya positif terdapat darah maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mikroskop, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan cytology urine dan pemeriksaan fisik.

Jika dalam analisis urine ditemui adanya protein, nitrit atau leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine (urine tract infection / UTI) yang bisa disebabkan oleh bakteri ataupun virus.

Hematuria bisa menjadi indikasi adanya gangguan yang serius pada tubuh dan biasanya terjadi tanpa adanya gejala yang muncul sehingga sering diabaikan. Selain itu, mengonsumsi air putih yang banyak sehingga warna urinenya lebih jernih tidak bisa menyembuhkan hematuria.
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
 panik merupakan reaksi pertama seseorang saat mendapati darah dalam urine. Hal initentu saja beralasan karena kondisi tersebut bisa jadi indikasi adanya penyakit tertentu.Menurut spesialis urologi dr Eddy Sunarno, SpU dari Rumah Sakit Balikpapan Husada (RSBH),kencing darah baik yang kelihatan secara nyata ataupun yang hanya dapat dilihat denganmikroskop dalam bahasa medisnya disebut Hematuria. Penyebab hematuria dapat disebabkanoleh kelainan di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran kencing, tumor jinak atautumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak. Ditambahkan, nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal dari nyeri di salurankemih bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah. Gejala khasdari hematuria yang disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandung kencing adalah hematuriayang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai rasa nyeri. Lebih lanjut dikatakan, kencing darahmerupakan pertanda dari penyakit yang perlu segera ditindak lanjuti secara serius. Untuk itu,disarankan semua penderita kencing darah rutin melakukan pemeriksaan urine dan mikroskopisyang tujuannya tak lain adalah untuk memastikan adanya sel darah merah dalam urine dantingkat keparahannya. Disebutkan, adapun penatalaksanaan pertama mengatasai hematuria iniadalah dengan melakukan diagnosis masalah primer penyebab hematuria.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan kelainan hematuria pada urin?2.Apa yang menyebabkan seseorang terinfeksi hematuria?3.Apa saja tipe dari hematuria?4.Bagaimana cara mengatasi hematuria?1
 
C. TUJUAN
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelainan hematuria pada urin2.Untuk mengetahui penyebab seseorang terinfeksi hematuria3.Untuk mengetahui jenis-jenis dari hematuria4.Untuk mengetahui cara mengatasi hematuria2
 
BAB IILANDASAN TEORI
A. KESEHATAN SECARA UMUMPengertian Sehat
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalamkondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaanyang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertiansehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalahsuatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Batasankesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui, bila batasan kesehatan yang terdahulu ituhanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa),sosial, dan ekonomi.
1. Kesehatan Fisik 
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanyakeluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normalatau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, danspiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin3
 
dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir,sedih dan sebagainya.
3. Kesehatan Sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain ataukelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial,ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan Ekonomi
Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam artimempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnyasendiri atau keluarganya secara finansial.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kita
1. Faktor pertama: Gen yang kita warisi dari orang tua kita.Orang lahir sempurna/ normal dan orang yang lahir dengan kekurangan fisik/ mental (Cacat).Apabila kita lahir termasuk dalam kategori kedua, kita harus berusaha memberikan maknakepada kehidupan yang diberikan kepada kita dan tidak mempertanyakan keadilan Tuhan.2. Faktor kedua: MakananMakanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Bayi lahir dari seorang ibu yang telahsiap dengan persediaan susu yang merupakan makanan lengkap untuk seorang bayi. Saat bayitadi tumbuh dan beranjak dewasa, alam pun menyediakan makanan yang sesuai baginya. Merekayang memelihara tubuhnya dengan makanan yang cocok, menikmati tubuh yang benar-benar sehat.3. Faktor ketiga: Kebiasaan yang kita lakukan sehari-hariBeberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga, tidur, merokok, minum, dll.Apabila kita mengembangkan kebiasaan yang bagus dari sejak awal, hal tersebut berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Tubuh kita memerlukan tidur, olah raga, dan rutinitas yangsehat dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan kesejahteraannya.4. Faktor keempat: Lingkungan tempat kita hidupSemakin kita hidup dalam lingkungan yang alami, semakin kita menikmati kesehatan kita

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Sering mengalami kencing berdarah atau hematuria terus menurus temukan jawabanya di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan

Posting Komentar

 

phut_phut Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea