Kamis, 02 Mei 2013

diabetus militus

Diposting oleh d'putri di 06.23


MAKALAH KIMIA KLINIK
DIABETUS MILITUS


Disusun oleh :

          

Nila Putri W                  : 28



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
DIABETUS MILITUS

A.Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Menurut sumber wikipedia Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh). Dengan demikian glukosa meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.
B.Faktor  Penyebab
¢  Faktor genetic / keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan terjadinya diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 15%.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes, yaitu : pola makan yang salah, gaya hidup yang kurang sehat, umur, dan kelainan genetik. Sedapat mungkin kita harus mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu terjadinya diabetes.
¢  Faktor lingkungan
  Usia à nilai ambang glukosa rendah
  Kegemukan / obesitas à karena penurunan sensitivitas jaringan lemak
  Stress à karena peningkatan hormone-hormon yang cenderung meninggi pada gula darah
  Obat-obatan à aspirin, glukokortikoid, & obat kontrasepsi oral
  Virus
  Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan kopi selama dalam batas yang wajar.
  Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang, istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.
  Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu kita ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika kita makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes. Untuk penderita diabetes bisa juga membaca artikel makanan diabetes melitus.



  Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes. Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.
  Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih.
Sebagai pencegahan, kita dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke kantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu lama dan lain-lain.
C. Tanda dan Gejala
¢  Adanya trias poli :
¢  Poliuria (banyang kencing)
Disebabkan karena kadar gula darah mencapai 180   mg% sehingga menyebabkan air banyakkeluar lewat  urin.

¢  Polidipsi (banyak minum)
                                    Sebagai akibat adanya poliuria sehingga terjadi rasa haus
¢  Polifagi (banyak makan)
Pada penderita DM kadar glukosa intrasel berkurang, akibatnya semua sel-sel akan kekurangan glukosa termasuk hipotalamus (saraf) sehingga akan merangsang pusat makan.
¢  Badan terasa lemas
¢  Kesemutan
¢  Gangguan visus
¢  Infeksi yang berulang
¢  Gangguan seksual (impotensi)

D. Pemeriksaan kimia klinik
Mencakup 3 jenis pemeriksaan : tes saring, tes diagnostik, dan tes terapi.
-          Tes Saring meliputi:
• GDP
• GDS
• Test Glukosa Urine
• Test konvensional
• Test Carik celup
-          Tes Diagnostik meliputi:
• GDP
• GDS
• GD2PP
• Glukosa jam ke-2 TTGO
-          Test Monitoring Terapi meliputi:
• GDP
• GD2PP
• A1c

-          Test untuk mendeteksi komplikasi :
• Mikroalbumiuria
• Ureum, creatinin, dan asam urat
• Cholesterol total
• Cholesterol LDL
• Cholesterol HDL
• Trigliseride
# Nilai Rujukan :
• GDS : < 110 mg/dl
• GGDP : < 100 mg/dl
• GD2PP : < 140 mg/dl
TEST PENUNJANG :
Tes Toleransi Glukosa Oral/TTGO.Tes ini telah digunakan untuk mendiagnosis diabetes awal secara pasti.
 Namun tidak dibutuhkan untuk penapisan dan tidak sebaiknya dilakukan pada pasien dengan manifestasi klinis diabetes dan hiperglikemia.
 Cara pemeriksaannya adalah :
1.Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien makan seperti biasa.
2.Kegiatan jasmani cukup.
3.Pasien puasa selama 10 – 12 jam.
4.Periksa kadar glukosa darah puasa.
5.Berikan glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit.
6.Periksa kadar glukosa darah saat ½, 1, dan 2 jam setelah diberi glukosa.
7.Saat pemeriksaan, pasien harus istirahat, dan tidak boleh merokok.
 Pada keadaan sehat, kadar glukosa darah puasa individu yang dirawat jalan dengantoleransi glukosa normal adalah 70 – 110 mg/dl. Setelah pemberian glukosa, kadar glukosa akan meningkat, namun akan kembali ke keadaan semula dalam waktu 2 jam.Kadar glukosa serum yang < 200 mg/dl setelah ½. 1, dan 1 ½ jam setelah pemberianglukosa, dan <140 mg/dl setelah 2 jam setelah pemberian glukosa, ditetapkan sebagainilai TTGO normal.
Tes Benedict
Pada tes ini, digunakan reagen Benedict, dan urin sebagai spesimen Cara kerja:
 1.Masukkan 1 – 2 ml urin spesimen ke dalam tabung reaksi
2.Masukkan 1 ml reagen Benedict ke dalam urin tersebut, lalu dikocok
3.Panaskan selama kurang lebih 2-3 menit
4.Perhatikan jika adanya perubahan warna.
Tes ini lebih bermakna ke arah kinerja dan kondisi ginjal, karena pada keadaan DM,kadar glukosa darah amat tinggi, sehingga dapat merusak kapiler dan glomerulus ginjal,sehingga pada akhirnya, ginjal mengalami ”kebocoran” dan dapat berakibat terjadinyaRenal Failure, atau Gagal Ginjal.
Jika keadaan ini dibiarkan tanpa adanya penangananyang benar untuk mengurangi kandungan glukosa darah yang tinggi, maka akan terjadi berbagai komplikasi sistemik yang pada akhirnya menyebabkan kematian karena GagalGinjal Kronik.Hasil dari Benedic TestInterpretasi (mulai dari tabung paling kanan) :0 = Berwarna Biru. Negatif. Tidak ada Glukosa.. Bukan DM+1 = Berwarna Hijau . Ada sedikit Glukosa. Belum pasti DM, atau DM stadium dini/awal+2 = Berwarna Orange. Ada Glukosa. Jika pemeriksaan kadar glukosa darahmendukung/sinergis, maka termasuk DM+3 = Berwarna Orange tua. Ada Glukosa. Positif DM+4 = Berwarna Merah pekat. Banyak Glukosa. DM kronik 2.
Test Rothera 
Pada test ini digunakan urin sebagai spesimen dan dipakai reagen Rothera agents,dan amonium hidroxida pekat.
Test ini untuk berguna untuk mendeteksi adanya aceton dan asam asetat dalam urin, yangmengindikasikan adanya kemungkinan dari ketoasidosis akibat DM kronik yang tidak ditangani.
 Zat-zat tersebut terbentuk dari hasil pemecahan lipid secara masif oleh tubuhkarena glukosa tidak dapat digunakan sebagai sumber energi dalam keadaan DM,sehingga tubuh melakukan mekanisme glukoneogenesis untuk menghasilkan energi. Zatawal dari aceton dan asam asetat tersebut adalah Trigliseric Acid/TGA, yang merupakanhasil pemecahan dari lemak.
Cara kerja :
1.Masukkan 5 ml urin ke dalam tabung reaksi.
2.Masukkan 1 gram reagens Rothera dan kocok hingga larut.
3.Pegang tabung dalam keadaan miring, lalu 1 - 2 ml masukkan amonium
 hidroxidasecara perlahan – lahan melalui dinding tabung.
4.Taruh tabung dalam keadaan tegak.
5.Baca hasil dalam setelah 3 menit.
6.Adanya warna ungu kemerahan pada perbatasan kedua lapisan cairan menandakan
adanya zat – zat keton.





DAFTAR PUSTAKA
1.      Price and Wilson.2006 .Patofisiologi. Jakarta : EGC
2.      Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi ketiga.
3.      Gandra Soebrata, Penuntun Laboratorium Klinik.




0 komentar:

Posting Komentar

 

phut_phut Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea